Kamis, 02 Februari 2012

sejarah dan macam macam teknik seni grafis

              Pada mulanya seni grafis mulai berkembang di negara Cina. pada negara tersebut seni grafis digunakan untuk menggandakan tulisan-tulisan keagamaan. Naskah-naskah tersebut ditatah atau diukir di atas bidang kayu dan di cetak di atas kertas. Cina menemukan kertas dan memproduksinya secara massal di tahun 105. pada masa itu Cina di bawah pemerintahan Dinasti Yi.
              Karya-karya seni grafis dengan media kayu (cukilan kayu) ditemukan di negara-negara Asia yang memiliki kultur tua dan kuat seperti Cina, Jepang, dan Korea. Bangsa romawi pun telah mengenal tekhnik cetak ini yang digunakan untuk menghias jubah-jubah dengan cetak stempel. Teknik cetak ini kurang berkembang karena bangsa Eropa tidak mengenal kertas. Teknik grafis di Eropa baru berkembang di abad ke - 13, dengan ditemukannya mesin cetak oleh Guttenberg dan didirikannya pabrik kertas pertama di Italia. Sejak itulah seni grafis dengan beragam teknik berkembang di Eropa.           
             Seni grafis di INdonesia awalnya merupakan media alternatif bagi seniman yang telah mengerjakan bidang lainnya seperti melukis atau mematung. Secara kronologis seni grafis muncul sekitar tahun 1950-an tokohnya Suromo dan Abdul Salam di Yogyakarta. Membuat karya dengan teknik cukil kayu ( woodcut ) dan kebanyakan dari karyanya merupakan poster perjuangan. Kemudian tokoh yang lain adalah Baharudin Marasutan ( Jakarta ) dan Mochtar Apin ( Bandung ).
Pengertian Seni Grafis :
              Seni grafis kita kenal sebagai seni yang berhubungan dengan cetak mencetak. Kata grafis atau grafika berasal dari kata Graphein sebuah kata yang berarti menulis. Kata graphein sendiri berasal dari bahasa Yunani. Jadi seni grafis adalah seni yang dihasilkan melalui proses cetak mencetak. Seni grafis ini biasanya digunakan sebagai media ekspresi dan visualisasi gagasan terhadap hal-hal yang menarik perhatian. Keistimewaan seni grafis adalah penggandaan karya seni dari cetakan pertama sampai terakhir dianggap orisinal. Dan seniman mencantumkan edisi cetakannya. Misalnya 3/10, angka ini berarti cetakan ketiga dari sepuluh edisi yang dihasilkan.   
Macam-macam Teknik Seni Grafis :
              Dalam seni grafis dikenal beberapa macam teknik yang dibagi berdasarkan proses kerjanya, yaitu cetak tinggi, cetak dalam dan lain - lain.
1. Cetak Tinggi ( Relief Print )
              Cetak tinggi adalah seni cetak yang menggunakan klise tinggi yaitu bagian yang tinggi dari klise akan terkena tinta yang membekas pada kertas.
ada dua macam cetak tinggi yaitu cut out relief print dan natural relief print
a. Cut Out Relief Print
              Karya cetak tinggi yang pola pembentukannya dibuat dengan cara mencungkin bagian-bagian yang tidak diinginkan. Media ini adalah cukilan kayu, karet, dan linoleum. Bagi pemula yang menggunakan teknik ini akan membuat sketsa dengan pensil pada bahan yang digunakan, kemudian menatahnya sesuai dengan sketsa yang telah dibuat.
b. Natural Relief Print
              karya cetak tinggi yang pola pembentukannya merupakan bentuk alami, misalnya cap jari tangan, pelepah pisang, wortel yang telah dibentuk pada ujungnya, dan lain-lain. Kita telah mengenal natural relief print sejak masih di bangku sekolah dasar, ketika kita membuat gambar dengan menggunakan irisan pelepah pisang yang dicelupkan ke dalam tinta, ataupun menggunakan bentuk daun, irisan belimbing, dan sebagainya.
2. Cetak Dalam ( Intaglio Print )
              Cetak dalam adalah seni cetak yang menggunakan klise dalam, artinya bagian dalam menyerap tinta dan akan membekas pada kertas. Jenis cetak dalam antara lain : etsa, mezzo tint, drypoint, dan lain sebagainya.
Berikut ini kita akan mempelajari proses pembuatan drypoint.
Bahan dan alat :
  • Lempengan tembaga ukuran 20 X 25 cm
  • Paku
  • Pensil
  • Kertas gambar
  • Tinta cetak
  • Waskom
  • Kain lap
cara kerjanya :
  1. Gosoklah lempengan tembaga dengan serbuk kapur supaya dapat digambari dengan pensil
  2. Torehlah pola gambar dengan paku sehingga terjadi goresan-goresan yang diinginkan
  3. Gosoklah permukaan lempengan yang telah ditoreh dengan kertas supaya bersih
  4. Lempengan dilumuri tinta cetak dengan menggunakan tangan, supaya tinta mengisi goresan-goresan tadi
  5. Bersihkan permukaan lempengan dan usahakan tinta yang ada dalam goresan tidak hilang
  6. Ambil kertas dan masukkan dalam air dan sementara dibiarkan supaya menjadi lembap setengan kering
  7. Tempelkan kertas taddi di atas lempengan dan taruh pula kertas lain di atasnya, kemudian gosoklah permukaan kertas pelapis dengan punggung sendok secara merata
  8. Lepaskan kertas dari lempengan, maka gambar akan tercetak di kertas, maka selesailah proses pencetakan
3. Cetak Datar ( Planography Print )
              Cetak datar adalah teknik cetak yang menggunakan klise datar dengan prinsip saling menolak dan menerima antara lain tinta dan air. Teknik ini ditemukan pada abad ke - 16 di Eropa. Klise cetak ini menggunakan batu cadas ( limestone ) yang hanya ditemukan di daerah Bavaria ( Jerman ). Selain batu sekarang dapat juga menggunakan lempengan logam ( seng ) untuk memperingan proses kerja.
              Ada beberapa macam dalam pembuatan gambar cetak datar. DI sini kita akan belajar membuat gambar cetak datar dengan menggunakan bahan yang sederhana.
Bahan dan alat-alatnya :
  • Kertas HVS
  • Lem kayu
  • Gliserin
  • Guk\la pasir
  • Bak dari seng ukuran 22 X 35 cm
  • Pensil
  • Pena dan tinta biasa
  • Agar-agar
Proses kerja :
  1. Rendam agar - agar dalam air dingin sampai lunak
  2. Masukan agar - agar ke dalam air mendidih sehingga menjadi cairan
  3. Masukan lem kayu, gula pasir, dan gliserin kemudian diaduk sampai bercampur bener
  4. Tuangkan ke dalam bak seng dan diamkan sampai membeku
  5. Buatlah gambar pada kertas dengan tinta. Letakkan gambar pada permukaan agar - agar, setelah kurang lebih 5 menit lepaskan pelan - pelan maka bekas tinta akan menempel pada permukaan agar - agar.